Kemungkinan dari beberapa teman dekat sekaligus masih bimbang atau memang belum pahami apa pemahaman dari Segregasi, Integratif dan Inklusi. Apasih sebetulnya Pendidikan Segregasi, Integratif dan Inklusi itu? Apa keunggulan dan kekurangannya? Berikut ini adalah informasi selengkapnya dari lonelantern.org dengan pendidikan segregasi
Inti Pendidikan segregasi
Mekanisme pendidikan segregasi ialah mekanisme pendidikan di mana anak berkebutuhan khusus terpisah dari mekanisme pendidikan anak secara umum. Penyelengggaraan mekanisme pendidikan segregasif dikerjakan secara eksklusif dan terpisah dari penyelenggaraan pendidikan untuk anak secara umum.
Baca Juga : Sistem Mengajar Anak Tunarungu Yang Gampang Dipahami
Pendidikan segregasi ialah sekolah yang pisahkan anak berkebutuhan khusus dari mekanisme persekolahan reguler. Di Indonesia wujud sekolah segregasi ini berbentuk unit pendidikan khusus atau Sekolah Luar Biasa sesuai tipe abnormalitas peserta didik. Seperti SLB/A (untuk anak tunanetra), SLB/B (untuk anak tunarungu), SLB/C (untuk anak tunagrahita), SLB/D (untuk anak tunadaksa), SLB/E (untuk anak tunalaras), dan sebagainya. Unit pendidikan khusus (SLB) terdiri dari tingkatan TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB. Sebagai unit pendidikan khusus, karena itu mekanisme pendidikan yang dipakai terpisah benar-benar dari mekanisme pendidikan di sekolah reguler, baik kurikulum, tenaga pengajar dan kependidikan, fasilitas prasarana, sampai pada mekanisme evaluasi dan penilaiannya. Kekurangan dari sekolah segregasi ini diantaranya faktor perubahan emosi dan sosial anak kurang luas karena lingkungan pertemanan yang terbatas.
Sarana dan fasilitas Pendidikan segregasi
Ada beberapa alat tolong belajar yang direncanakan khusus untuk pelajar. Sebagai contoh tunanetra, seperti beberapa buku Braille, alat tolong kalkulasi taktual, peta muncul, dan lain-lain.Jumlah pelajar pada sebuah kelas tidak lebih dari 8 orang hingga guru bisa memberi service individu ke semua pelajar.
Peradaban sosial ramah karena mayoritas mempunyai pengetahuan yang pas berkenaan disability anak.Lingkungan fisik aksesibel karena secara umum direncanakan dengan menimbang permasalahan mobilisasi disability, dan kami mendapatkan latihan ketrampilan tujuan dan mobilisasi, baik dari pelatih O&M atau panduan sama-sama disability.Bisa mendapati orang disability yang telah sukses yang bisa dijadikan
Beberapa prinsip Pendidikan Segregasi
Penyelenggaraan pendidikan segregasi berpedoman beberapa prinsip diantaranya seperti berikut :
1. Konsep Individualisasi
Konsep ini yakini jika ABK mempunyai keadaan dan keperluan yang berbeda hingga tidak bisa digabungkan dengan peserta didik secara umum. Maka dari itu pendidikan untuk ABK harus memiliki sifat individu disamakan dengan kekuatan, minat dan bakat dan kendala yang dirasakan pribadi anak.
2. Konsep Fungsionalisasi
Konsep ini yakini jika mayoritas ABK tidak sanggup ikuti tuntutan kurikulum sekolah reguler secara umum, karenanya perlu diberi kurikulum khusus yang lebih fungsional dengan mengutamakan pada aspek pengetahuan dan ketrampilan hidup yang nantinya diperlukan untuk penuhi kemandirian ABK.
Konsep ini mengutamakan jika pendidikan untuk ABK lebih memprioritaskan pada pengetahuan, sikap dan ketrampilan fungsiona l untuk penuhi tuntutan hidup setiap hari di dalam lingkungan keluarga, sekolah, warga dan kemandiriannya.
3. Konsep Elastisitas
Konsep ini mengutamakan jika kurikulum yang digunak an untuk PDBK harus memiliki sifat fleksibel yang setiap saat bisa diganti dan disamakan dengan perubahan dan keperluan PDBK.
Keunggulan dan Kekurangan Pendidikan Segregasi
Adapun keunggulan dan kekurangan dari mekanisme pendidikan segregasi, yakni menurut Haenudin 2013: 86-87 ialah seperti berikut : 1 Kelebihan Pendidikan Segregasi a Ada rasa ketenangan pada anak, karena ada di lingkungan yang serupa atau sama nasib. Pelajar akan terasa nyaman di sekolah, karena mempunyai keadaan yang serupa dengan beberapa temannya. Hingga bisa gampang berbicara antara sama-sama rekan tanpa berasa berlainan atau diasingkan. b Anak mendapat service pendidikan dengan sistem yang khusus yang sesuai keadaan dan kekuatannya. Sekolah segregasi, telah dipersiapkan semenjak awalnya untuk layani pelajar berkebutuhan khusus hingga di proses evaluasi juga, guru telah mempersiapkan perancangan evaluasi yang telah disamakan dengan keperluan pelajar, baik pada materi evaluasi, sistem dan taktik yang 23 akan dipakai, tanda perolehan hasil belajar dan penilaian atau penilaian yang hendak diberi. c Dididik oleh tenaga guru yang memiliki background pendidikan hebat.