Apa itu pendidikan karakter?
Pendidikan karakter adalah pengajaran yang menekankan pada nilai-nilai untuk membentuk kepribadian anak. Berbagai karakter bisa dikenalkan pada anak, misalnya kejujuran, saling menghargai, tanggung jawab, adil, peduli, dan bertindak sebagai warga negara yang baik.Guru dapat menjadi inspirasi dan suri tauladan yang dapat mengubah karakter anak didiknya menjadi manusia yang mengenal potensi dan karakternya sebagai makhluk Tuhan dan sosial.
Menurut Thomas Lickona (tokoh pendidikan karakter), makna pendidikan karakter merupakan usaha untuk membentuk seseorang memahami nilai-nilai etika secara sengaja.
Menurut lonelantern.org Pendidikan karakter tidak harus berdiri sendiri sebagai sebuah kurikulum, melainkan dapat disertakan pada mata pelajaran sehari-hari.Misalnya, anak akan belajar untuk jujur saat diminta mengerjakan pekerjaan rumah atau anak belajar untuk tidak mudah menyerah saat mengerjakan soal matematika yang rumit.
Di Indonesia, pemerintah sendiri memang menyadari pentingnya pendidikan karakter ini. Bahkan, Presiden Joko Widodo secara khusus mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.Peran orangtua dalam pendidikan karakter anak
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pendidikan karakter melalui sekolah formal dapat dimulai sejak anak masuk PAUD.
Akan tetapi, peran guru tidak menggantikan pengaruh orangtua terhadap anak.
Si kecil tetap memerlukan peran orangtua serta keluarga dalam mengembangkan pendidikan karakter. Maka dari itu, diperlukan kerjasama antara sekolah dan juga orangtua.Penyebab terjadinya proses pendidikan seperti ini tidak terlepas dari tuntutan orang tua, yang menginginkan anaknya cepat pinter, cepat dapat membaca menulis dan menghitung (calistung), sehingga kelak anaknya dapat masuk kesekolah dasar favorit (SD unggul).
Mereka tidak mau memahami kondisi anak-anaknya, yang penting anaknya dapat masuk sekolah unggul, sehingga akan menjadi kebanggaan orang tua. Memaksakan anak usia dini belajar calistung akan beresiko timbulnya stres jangka pendek dan rusaknya perkembangan jiwa anak dalam jangka panjang (Elkind, 2000:12). Praktek seperti ini jelas akan menghambat proses pembentukan karakter anak.
kurangnya pemahaman pendidik PAUD dalam pembentukan karakter sejak usia dini baik dalam metode mapun dalam pendekatan berlajar melalui bermain, menyebabkan tidak terbentuknya karakter anak sejak dini. Pembelajaran di PAUD lebih mengutamakan mengembangkan kecerdasan kognitif dari pada kecerdasan afektif atau pembentukan karakter.
Pentingnya Pendidikan Karakter
Seperti kita ketahui bahwa proses globalisasi secara terus-menerus akan berdampak pada perubahan karakter masyarakat Indonesia. Kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibat pada perilaku negatif di masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap anak, dan lain sebagainya.
Menurut Thomas Lickona, setidaknya ada tujuh alasan mengapa character education harus diberikan kepada warga negara sejak dini, yaitu;
Ini merupakan cara paling baik untuk memastikan para murid memiliki kepribadian dan karakter yang baik dalam hidupnya.
Pendidikan ini dapat membantu meningkatkan prestasi akademik anak didik.Sebagian anak tidak bisa membentuk karakter yang kuat untuk dirinya di tempat lain.
Dapat membentuk individu yang menghargai dan menghormati orang lain dan dapat hidup di dalam masyarakat yang majemuk.Sebagai upaya mengatasi akar masalah moral-sosial, seperti ketidakjujuran, ketidaksopanan, kekerasan, etos kerja rendah, dan lain-lain.