Topik yang tengah hangat-hangatnya dan jadi pantauan banyak orang adalah Lesbian Gay Bisexual Transgender atau yang lebih kerap disebut dengan LGBT. LGBT jadi semacam komunitas yang merekrut anak-anak dengan iming-iming tertentu.Berikut ini lonelantern.org telah merangkum serangkaian informasi tentang pentingnya pendidikan akidah pada anak usia dini.Mari kita simak info selengkapnya.
Sebenarnya yang lebih ditakutkan dari LGBT sendiri adalah bagaimana jika perkumpulan itu jadi ajang predaktor seksual melacak mangsa baru. Namun apa pun itu, menanamkan pendidikan sifat pada anak sejak dini adalah suatu perihal yang harus dan penting. Internet dan teknologi yang sangat mungkin tiap-tiap orang beroleh informasi secara instan dan cepat terhitung jadi pemicu utama.
Banyak anak yang terlepas dari pantauan orang tuanya bergaul dengan orang-orang yang salah, yang makin memperparah keadaan. Teknologi dibuat untuk memudahkan kehidupan manusia. Namun di titik ini, banyak pihak memanfaatkannya untuk perihal yang jelek dan kemudian dibuka pengguna di bawah umur, andaikan konten bermuatan unsur pornografi.
Baca Juga : 5 Alasan Kenapa Kalian Harus Kuliah di Amerika Serikat
Kewajiban anak-anak terutama di usia sekolah adalah untuk studi dan fokus pada apa yang dipelajari. Namun keberadaan teknologi ini sebabkan mereka terdistraksi sedang tidak ada area yang tepat untuk bercerita atau melacak kebenaran. Maka dari itu diperlukan kerjasama antara pihak pemerintah, sekolah, dan pasti pengasuhan di rumah, mengingat anak menghabiskan banyak waktunya berada di rumah, dengan orang tua dan keluarganya.
Pendidikan di sekolah pasti terhitung berpengaruh. Tapi bagaimana kah langkah yang tepat untuk menjadikan pendidikan di sekolah berjalan beriringan dengan pola pengasuhan yang tepat di rumah?
Tentu saja beri tambahan pendidikan akidah anak adalah solusi yang tepat. Di bawah ini kita akan mencoba membedah beberapa poin mutlak tentang pendidikan akidah dan juga dampaknya untuk anak di kehidupan kala ini.
Mengapa Pendidikan Akidah Islam Penting?
Anak adalah sasaran paling empuk dan rentan untuk banyak perihal supaya mutlak membentengi anak dengan pendidikan akidah yang kuat. Namun perihal ini seringkali tidak mampu diterapkan di kehidupan sehari-hari dikarenakan lemahnya interaksi atau komunikasi antara anak dan orang tua dan juga guru. Atau barangkali komunikasi itu ada tetapi berjalan satu arah saja.
Di sisi lain, anak lebih gampang terbujuk oleh orang lain dan temannya sendiri. Bicara soal fenomena LGBT di Indonesia, beberapa group yang mengusung label tersebut disinyalir melakukan aksi rekrutmen dengan menjadikan anak-anak sebagai tujuan mereka.
Modus yang mereka usung adalah kesibukan sosial, supaya perihal ini harus mendapat perhatian lebih terutama untuk orang tua. Membekali anak dengan pendidikan akidah islam yang baik akan menunjang merawat buah hati dari pengaruh buruk, apapun bentuknya.
Disisi lain, beberapa oknum LGBT ini memanfaatkan kedok komunitas sosial untuk melacak tujuan berikutnya, yang ditakutkan tentang dengan predator seks anak-anak di bawah umur. Gaya hidup bebas bukan sesuatu yang direkomendasikan di dalam Islam.
Perlu kerjasama dari seluruh pihak untuk melacak solusi yang tepat supaya mampu berbarengan merawat generasi penerus bangsa. Kita akan mengkaji tentang pendidikan secara menyeluruh dan pendidikan akidah anak dengan seksama supaya kita sama-sama mampu studi dan menghambat hal-hal yang tidak di inginkan berjalan pada anak-anak kita.
Apa Itu Pendidikan Akidah?
Islam mewajibkan para orang tua untuk beri tambahan pendidikan akidah pada anak-anaknya. Tauhid, keliru satu bagian dari pendidikan akidah, dimuat di dalam surah Luqman yang berbunyi “Dan (ingatlah) kala Luqman bicara pada anaknya, di kala ia memberi pelajaran kepadanya: ‘Hai anakku, janganlah anda mempersekutukan Allah SWT.”
Allah SWT terhitung turunkan firmannya tentang langkah mempertahankan akidah. Hal ini mampu dibaca di surah al-Kafirun, yang mana surat ini terhitung jadi keliru satu landasan toleransi. Nabi Muhammad SAW menekan bahwa pendidikan agama, akhlak, dan membaca al-Quran merupakan fokus di dalam membina umatnya. Ini mutlak dikerjakan supaya manusia memanfaatkan akal pikirannya untuk merintis hidup tanpa merugikan ciptaan lainnya. Penting untuk menyelaraskan pendidikan agama dan ilmiah dikarenakan keduanya saling tentang erat, bukan untuk dibandingkan.
Dalam buku “Sejarah Pendidikan Islam”, Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa anak merupakan pewaris segala pengetahuan pengetahuan terutama ajaran Islam. Maka dari itu, mutlak buat persiapan anak untuk melanjutkan penyebaran Islam ke seluruh penjuru dunia, dengan langkah yang direkomendasikan tentunya. Bahkan di dalam at-Tahrim ayat 6 udah disebutkan bahwa mengajarkan perintah Allah SWT dan hindari apa-apa yang mendurhakaiNya adalah salah satu langkah untuk merawat diri dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan bebatuan.
Sedangkan di surah an-Nisa ayat 9, Allah SWT terhitung berfirman bahwa anak dan keturunan tidak boleh di tinggalkan di dalam suasana lemah lebih-lebih tidak berdaya, mengingat tantangan hidup cukup besar dan berat di luar sana. Menjaga lisan dan hanya mengemukakan kebenaran adalah keliru satu poin di dalam pendidikan karakter. Menanamkan ketakwaan pada anak-anak sejak dini adalah keliru satu kunci pendidikan akidah Islam untuk anak.Secara umum, Ki Hajar Dewantara pun menyatakan bahwa pendidikan merupakan tuntutan yang tentang dengan tumbuh kembang anak-anak supaya mereka memahami bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat.
Pendidikan diperlukan untuk capai setinggi-tingginya kebahagiaan. Penting untuk beri tambahan pendidikan yang benar untuk keturunan kita supaya terselamatkan dari hal-hal jelek di muka bumi.
Pendidikan tak ubahnya kebutuhan pokok, yang tanpanya kehidupan ini akan makin jelek dan terbengkalai, tanpa pegangan. Tentu saja, keluarga adalah area pertama seorang anak beroleh pendidikan.
Nantinya, orang tua akan bekerja sama dengan pendidik di sekolah untuk buat persiapan anak-anaknya sebagai tumpuan keluarga dan negara di era depan. Namun, bagaimanakah pendidikan semacam itu mampu ditempuh? Penting untuk membekali anak-anak dengan pengetahuan ilmiah dan non-ilmiah supaya terlindungi dari hal-hal jelek di luar sana.
Memberikan pengertian tentang kodratnya sebagai manusia dan kewajiban yang harus dikerjakan adalah keliru satu langkah yang mampu ditempuh. Manusia diciptakan oleh Sang Pencipta untuk bertaqwa padaNya. Dan poin ini pasti saja jadi perihal utama yang mampu disampaikan pada anak.
Proses Pendidikan di dalam Keluarga
Ada beberapa perihal yang mampu dikerjakan oleh keluarga sebagai area pendidikan pertama sang anak. Selama komunikasi di di dalam keluarga mampu dikerjakan dengan baik, akan lebih gampang menanamkan nilai-nilai yang baik kepada anak. Maka dari itu, harus sekali membina dan memupuk komunikasi dua arah antara orang tua dan anak seperti beri tambahan pengertian tentang nilai-nilai bersosialisasi dan juga adab antar sesama terutama dengan yang lebih tua.