lonelantern.org – Dunia perkuliahan sangat berlainan dengan semasa sekolah, baik dari aspek akademik maupun lingkungan sosial. Agar tak kelagapan hadapi culture shock, tersedia empat perihal yang mesti calon mahasiswa ketahui sebelum saat memijakkan kaki di perguruan tinggi.
Keempat perihal selanjutnya ialah sistem belajar, pembiayaan, jenjang, dan bentuk pendidikan tinggi di Indonesia. Melansir laman Ruangguru, selanjutnya ulasannya:
Sistem studi di perguruan tinggi
Sewaktu di bangku sekolah, peserta didik kebanyakan diberi penjelasan materi segera oleh guru. Ketika memasuki dunia perkuliahan, perihal selanjutnya jarang terjadi. Mahasiswa kebanyakan dituntut untuk studi mandiri.
Buku-buku yang digunakan sepanjang perkuliahan juga lebih banyak ketimbang sewaktu di sekolah. Bila di sekolah satu buku dijadikan satu rujukan mata pelajaran tertentu, maka satu mata kuliah di perguruan tinggi mampu mengfungsikan lebih dari satu buku rujukan.
Berbicara mengenai mata kuliah, mesti diketahui bahwa setiap mata kuliah punya satuan kredit semester (SKS) yang jadi indikator penentu kelulusan mahasiswa. Biasanya, satu SKS berarti satu jam berjumpa tatap muka di kelas, satu jam untuk tugas terstruktur, dan satu jam tugas mandiri.
Pembelajaran di perkuliahan juga tidak cuma dilaksanakan di kelas. Mahasiswa berkesempatan studi di luar kelas lewat beraneka aktivitas, layaknya unit kesibukan mahasiswa atau kesibukan khas jurusan tertentu. Misalnya, jurusan Sastra Korea Universitas Indonesia (UI) yang mengadakan Korean Culture Day setiap tahun.
Pembiayaan semasa berkuliah
Selama menempuh pendidikan tinggi, setidaknya Sobat Medcom mesti mempersiapkan dua macam pembiayaan, yakni cost kuliah dan cost hidup. Untuk cost kuliah, jumlahnya terkait jurusan dan kampus yang ditempuh.
Beberapa kampus menawarkan skema pembiayaan berlainan untuk tiap sistem penerimaan peserta didik. Misalnya, mahasiswa yang masuk lewat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dipatok cost kuliah lebih rendah ketimbang seleksi mandiri.
Baca Juga : Teknologi Pendidikan: Seberapa Pentingnya Teknologi Dalam Pendidikan Saat Ini?
Di PTN, terkandung skema pembiayaan bernama Uang Kuliah Tunggal (UKT). Melalui sistem ini, PTN tidak diperbolehkan memungut cost lain. Uang pangkal baru dimasukkan pada perhitungan duwit semesteran. Sekilas duwit semesteran sebetulnya terkesan mahal, tapi duwit pangkal sudah ditiadakan.
Sementara itu, di perguruan tinggi swasta (PTS), kebanyakan yang mendaftar lebih awal berkesempatan membayar lebih tidak mahal ketimbang yang mendaftar mendekati permulaan tahun ajaran baru.
Selain beraneka skema dan penawaran menarik, tak sedikit juga kampus bekerja sama dengan instansi untuk menyediakan program beasiswa dengan beberapa syarat tertentu.
Jenis pembiayaan yang tak kalah penting ialah cost hidup. Terlebih, jika Sobat Medcom berkuliah di luar kota tempat tinggal, pasti perihal ini mesti dipertimbangkan dengan matang.
Biaya hidup mesti melingkupi cost kos, cost makan, transportasi, dan kebutuhan lainnya. Biasanya, cost kos dan makan di tiap kota berbeda.
Jenjang pendidikan tinggi di Indonesia
Setelah paham deskripsi dunia perkuliahan dan cost yang mesti dikeluarkan, seterusnya Sobat Medcom mesti paham jenjang pendidikan yang tersedia. Ini mesti diketahui sehingga pendidikan yang ditempuh nantinya sesuai dengan cita-cita dan tujuan, mengingat tiap jenjang pendidikan tinggi punya fokus pembelajaran berbeda.
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, tersedia tiga jenjang di dalam pendidikan tinggi, yaitu:
1. Pendidikan akademik
Pendidikan tinggi ini mengarahkan mahasiswa menguasai disiplin ilmu tertentu. Pendidikan akademik akrab dikenal sebagai program S1, S2, dan S3. Setelah merampungkan program ini, mahasiswa berhak menyandang gelar akademik berwujud sarjana, magister, dan doktor.
2. Pendidikan profesi
Ini adalah pendidikan tinggi sesudah program sarjana yang mempersiapkan mahasiswa untuk punya pekerjaan dengan beberapa syarat keahlian khusus. Beberapa profesi yang mewajibkan untuk menyita pendidikan profesi pada lain dokter, apoteker, dan psikolog.
3. Pendidikan vokasi
Bila pendidikan akademik menguasai disiplin ilmu tertentu, maka pendidikan vokasi mempunyai tujuan sehingga mahasiswa punya pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu. Berbeda dengan pendidikan profesi, pendidikan ini mampu disita segera oleh lulusan siswa SMA/sederajat.
Bentuk pendidikan tinggi di Indonesia
Hal tak kalah penting yang mesti diketahui calon mahasiswa adalah bentuk-bentuk pendidikan di Indonesia. Terdapat lima type pendidikan tinggi berdasarkan bentuknya, yaitu:
1. Akademi
Akademi menyelenggarakan pendidikan vokasi di dalam satu cabang atau lebih dari satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu. Misalnya, akademi kebidanan, akademi keperawatan, akademi kepolisian, hingga akademi militer.
2. Politeknik
Politeknik menyelenggarakan pendidikan vokasi di dalam sejumlah bidang ilmu khusus. Politeknik manufaktur, politeknik elektronika, dan politeknik kesehatan merupakan lebih dari satu misal bentuk politeknik.
3. Sekolah tinggi
Sekolah tinggi menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi di dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu. Jika mencukupi
sejumlah persyaratan, sekolah tinggi mampu menyelenggarakan pendidikan profesi.
Meskipun banyak dikelola instansi swasta, tak sedikit sekolah tinggi yang berada segera di bawah instansi pemerintahan tertentu. Sekolah tinggi naungan pemerintah disebut sekolah kedinasan. Contohnya, Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) di bawah naungan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Sekolah Tinggi Teknik Nuklir (STTN) di bawah Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
4. Institut
Institut menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan vokasi di dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni. Jika mencukupi sejumlah persyaratan, institut mampu menyelenggarakan pendidikan profesi.
Beberapa misal perguruan tinggi negeri berwujud institut, di antaranya Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Seni Indonesia (ISI), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
5. Universitas
Universitas menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan vokasi di dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni. Jika mencukupi sejumlah persyaratan, kampus mampu menyelenggarakan pendidikan profesi.
Dari beraneka pilihan pendidikan tinggi, kampus menyediakan paling banyak pilihan bidang pendidikan. Sebagai contoh, di Universitas Gadjah Mada (UGM) tersedia 27 jurusan untuk pendidikan vokasi, 7 program pendidikan profesi, dan 211 jurusan pendidikan akademik.
Demikianlah pembahasan mengenai empat perihal yang mesti diketahui calon mahasiswa. Mulai dari sistem belajar, pembiayaan, dan juga jenjang dan bentuk pendidikan tinggi di Indonesia.